aspek reproduksi dan anatomi pada dugong


ASPEK REPRODUKSI DAN ANATOMI PADA DUGONG

dugong

A.    Definisi

Dugong (Dugong dugon) adalah mamalia laut besar  bersama dengan manatee, adalah salah satu dari empat spesies yang hidup dari ordo Sirenia. Dugong dugon, adalah mamalia laut besar yang menghabiskan seluruh hidupnya di laut.  Dugong merupakan hewan pemakan lamun (seagrass).  Panjang dugong di perkirakan sampai 3 meter dan berat sampai 400 kg. 


B.     TAKSONOMI
Dugong adalah bagian dari ordo Sirenia. Semua anggota Sirenia adalah mamalia laut herbivor, dan telah beradaptasi dengan baik dengan lingkungan lautnya. Ordo Sirenia terdiri atas dua family, yaitu Trichechidae dan Dugongidae. Dugong adalah salah satu dari dua anggota family Dugongidae; anggota lainnya, yaitu Sapi Laut Steller (Hydrodamalis gigas) telah punah akibat perburuan di abad ke-18, hanya 30 tahun setelah ditemukan. Famili Trichechidae terdiri atas tiga spesies manatee (manatee Florida, manatee Amazon dan manatee Afrika Barat). Dugong dan manatee seringkali disebut dengan istilah umum “sapi laut”, namun dugong terutama memakan lamun saja, sedangkan manatee makanannya lebih beragam.  Kerabat dekat dugong yang tidak termasuk ke dalam ordo Sirenia adalah gajah (Bertram dan Bertram, 1973).
Klasifikasi duyung berdasarkan Muller (1766) , adalah sebagai berikut:
Phylum : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Sirenia
Family : Dugongidae
Genus : Dugong
Species : Dugong dugon

Sumber: Ensiklopedia Indonesia Seri Fauna (1992)

C.     REPRODUKSI

Perkembangbiakan dugong lebih mirip mamalia yang semuanya di lakukan di laut dengan interval kelahiran 3 sampai 7 tahun. Dan semua anak dugong juga menyusu pada induknya sampai umur 1- 2 tahun Dugong betina memiliki masa gestasi (kehamilan) sekitar 14 bulan dan melahirkan satu anak untuk tiap 2,5 hingga 5 tahun. Anak akan didampingi induknya hingga sekitar 18 bulan, karena masih membutuhkan susu induknya.  Dugong mencapai ukuran dewasa setelah berumur 9 tahun dan umumnya dugong bertahan hingga mencapai umur 20 tahun. Yang terunik dari dugong adalah anak dugong akan selalu berenang di samping induknya terutama dalam dalam keadaan bahaya
Dugong menanggung anaknya pada waktu setelah sekitar 13-bulan kehamilan . Merawat anaknya tersebut selama dua tahun dan mencapai kematangan seksual antara usia 8-18, lebih lama daripada di mamalia yang lain. Meskipun umur panjang dari Duyung, yang dapat hidup selama lima puluh tahun atau lebih, wanita melahirkan hanya beberapa kali sepanjang hidup mereka dan berinvestasi cukup besar dalam perawatan orangtua muda mereka. Duyung juga gemar berkelompok antara 5 – 10 ekor yang terdiri dari induk jantan, betina dan anaknya; atau bergerombol terutama diwaktu musim kawin. Tetapi ada kalanya Duyung suka menyendiri. Duyung memiliki sifat monogamy dan berkembang biak sangat lambat. Biasanya beranak setiap 2 tahun sekali dimana setiap kali beranak hanya 1 ekor dan jarang kembar dua.
Karena siklus reproduksi yang lamban tersebut, populasi dugong diduga hanya dapat bertahan dengan angka mortalitas yang sangat rendah, yaitu sekitar 1%-2% tiap tahunnya (Marsh dkk., 1984).

sumber :  
http://www.ilmukelautan.com/biologi-kelautan/hewan-laut/432-dugong



Anda Suka Artikel ini ? Copy permalink ini di Blog Anda :)

Artikel Menarik lainya

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar